Saptuari
Sugiharto adalah
pengusaha yang berasal dari Jogjakarta. Ia merupakan lulusan UGM yang sukses
dalam berbisnis.
Berikut
kisahnya :
Saat masih duduk di bangku kuliah ia bersama ibu dan anaknya berasal dari keluarga yang pas-pasan. Dan hal itulah yang membuatnya semangat untuk menjalankan usaha.
Saat masih kuliah, ia sempat berjualan celana gunung di kampusnya. Ia membeli celana itu di Bandung dan dijualnya kembali di kampusnya. Ia juga sempat bekerja menjadi penjaga tas untuk mencari uang. Ia juga pernah memelihara ayam dan menjual ayam-ayam tersebut.
Namun usaha yang paling membuahkan hasil, yang menjadi titik awalnya adalah usaha cetak digital. Ia mencetak mug, kaos, dan barang-barang lainnya dengan gambar-gambar unik. Ide itu diawali ketika Saptu bekerja sebagai event organizer disebuah perusahaan di Yogyakarta. Ia terheran-heran melihat salah insiden dalam konser Dewa di mana para penggemar ribut sampai memicu tawuran hanya karena berebut merchandise sang artis. Dalam benak Saptu, merchandise berlogo atau bergambar selebriti seperti t-shirt, pin, topi dan lain sebagainya itu, sebetulnya dapat dibuat dan diperbanyak sendiri.
Bermula dari rasa ide itu, pada 2005 ia mendirikan Kedai Digital, sebuah perusahaan yang memproduksi barang-barang cinderamata (seperti mug, t-shirt, pin, gantungan kunci, mouse pad, foto dan poster keramik, serta banner) dengan hiasan hasil print digital. Untuk modal awal, ia rela menjual motor dan meminta orangtua menggadaikan rumah keluarga, akhirnya terkumpul modal sebanyak Rp 28 juta.
Ia menyewa sebuah tempat bekas pangkalan becak dan memulai usahanya disana. Saat gempa melanda Jogja, usahanya sempat luluh lantah,peralatan cetak banyak yang rusak tertimpa atap, namun tak membuatnya patah arang.
Pada tahun pertama, Kedai Digital telah berhasil meraih penjualan sebesar Rp 400 juta. Tahun berikutnya, perolehan bisnis melesat menjadi Rp 900 juta. Seiring dengan pertambahan outlet, revenue pada 2007 menembus angka Rp 1,5 miliar. Bermula dari sebuah kios kecil di daerah Gejayan, Yogyakarta, kini Kedai Digital memiliki outlet di 21 kota di tanah air. Di antaranya di Jogyakarta, Solo, Semarang, , Magelang, Kudus, Klaten, Purwokerto, Sukoharjo, Wonol Madiun, Malang, Surabaya, Jember, Balikpapan, Sukabumi, Denpasar, Medan, Padang, Batam, Pekanbaru, dan Banda Aceh.
Setelah sukses dengan Kedai Digital, ia mulai merintis usaha lain, diantaranya Jogist yang merupakan singkatan dari Jogja Istimewa. Jogist merupakan kaos dengan design-design bertemakan Jogja. Selain itu dia juga memiliki usaha Bakso dan usaha-usaha lainnya.
Saat masih duduk di bangku kuliah ia bersama ibu dan anaknya berasal dari keluarga yang pas-pasan. Dan hal itulah yang membuatnya semangat untuk menjalankan usaha.
Saat masih kuliah, ia sempat berjualan celana gunung di kampusnya. Ia membeli celana itu di Bandung dan dijualnya kembali di kampusnya. Ia juga sempat bekerja menjadi penjaga tas untuk mencari uang. Ia juga pernah memelihara ayam dan menjual ayam-ayam tersebut.
Namun usaha yang paling membuahkan hasil, yang menjadi titik awalnya adalah usaha cetak digital. Ia mencetak mug, kaos, dan barang-barang lainnya dengan gambar-gambar unik. Ide itu diawali ketika Saptu bekerja sebagai event organizer disebuah perusahaan di Yogyakarta. Ia terheran-heran melihat salah insiden dalam konser Dewa di mana para penggemar ribut sampai memicu tawuran hanya karena berebut merchandise sang artis. Dalam benak Saptu, merchandise berlogo atau bergambar selebriti seperti t-shirt, pin, topi dan lain sebagainya itu, sebetulnya dapat dibuat dan diperbanyak sendiri.
Bermula dari rasa ide itu, pada 2005 ia mendirikan Kedai Digital, sebuah perusahaan yang memproduksi barang-barang cinderamata (seperti mug, t-shirt, pin, gantungan kunci, mouse pad, foto dan poster keramik, serta banner) dengan hiasan hasil print digital. Untuk modal awal, ia rela menjual motor dan meminta orangtua menggadaikan rumah keluarga, akhirnya terkumpul modal sebanyak Rp 28 juta.
Ia menyewa sebuah tempat bekas pangkalan becak dan memulai usahanya disana. Saat gempa melanda Jogja, usahanya sempat luluh lantah,peralatan cetak banyak yang rusak tertimpa atap, namun tak membuatnya patah arang.
Pada tahun pertama, Kedai Digital telah berhasil meraih penjualan sebesar Rp 400 juta. Tahun berikutnya, perolehan bisnis melesat menjadi Rp 900 juta. Seiring dengan pertambahan outlet, revenue pada 2007 menembus angka Rp 1,5 miliar. Bermula dari sebuah kios kecil di daerah Gejayan, Yogyakarta, kini Kedai Digital memiliki outlet di 21 kota di tanah air. Di antaranya di Jogyakarta, Solo, Semarang, , Magelang, Kudus, Klaten, Purwokerto, Sukoharjo, Wonol Madiun, Malang, Surabaya, Jember, Balikpapan, Sukabumi, Denpasar, Medan, Padang, Batam, Pekanbaru, dan Banda Aceh.
Setelah sukses dengan Kedai Digital, ia mulai merintis usaha lain, diantaranya Jogist yang merupakan singkatan dari Jogja Istimewa. Jogist merupakan kaos dengan design-design bertemakan Jogja. Selain itu dia juga memiliki usaha Bakso dan usaha-usaha lainnya.
Saptuari
sugiharto juga sering diminta untuk mengisi seminar tentang kewirausahaan dan
motivator di beberapa kota di Indonesia,pernah juga di undang ke Busan Korea
sebagai motivator enterpreneur warga Indonesia di sana.
Saat ini ia pun menjadi Sosialpreuneur dengan membuat gerakan Sedekah Rombongan atau yang disingkat SR. Melalui Sedekah Rombongan, ia membantu orang-orang yang membutuhkan.
Diantaranya - Tweet Sadiz Bikin Mringiz
- Tweet Sadis Bikin Eksis dan yang terakhir
-
Kembali Ke Titik Nol
Buku
terakhir tersebut menceritakan kisah nyata perjuangan para pengusaha sukses
yang jatuh bangun saat memulai usaha mereka dan menghindari riba.
Selain itu
wirausahawan ini mempunyai beberapa tempat usaha diantaranya
-Jogist Kaos
Gila yang merupakan brand dari kaos sablon kreasinya
-Kedai Bakso
Granat
-Warung Mas
Kingkong
-Tengkleng
HOHAH yang menunya spesial kambing dll
Selain itu
ia juga mendapatkan berbagai penghargaan kewirausahaan seperti
-Winner WMM 2007
(Wirausaha Muda Mandiri)
-Winner ISMBEA 2008 (Indonesia Small Medium Business Entrepreneur Award)
-Most Promising APEA 2009 (Asia Pasific Entrepreneur Award)
-Best Young Entrepreneur IFA 2010 (Indonesia Franchise Award)
-Winner Twitter Terinspiratif 2011 Pesta Blogger OnOff ID
-Winner UGM Award kategori Entrepreneur 2011
-Winner Kedaulatan Rakyat Award 2012 dari Sri Sultan HB X
-Inisiator Gerakan Sosial #SedekahRombongan @SRbergerak
-Winner ISMBEA 2008 (Indonesia Small Medium Business Entrepreneur Award)
-Most Promising APEA 2009 (Asia Pasific Entrepreneur Award)
-Best Young Entrepreneur IFA 2010 (Indonesia Franchise Award)
-Winner Twitter Terinspiratif 2011 Pesta Blogger OnOff ID
-Winner UGM Award kategori Entrepreneur 2011
-Winner Kedaulatan Rakyat Award 2012 dari Sri Sultan HB X
-Inisiator Gerakan Sosial #SedekahRombongan @SRbergerak
Semoga menginspirasi
Di sadur dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment