Saturday, 26 October 2013

Makna Pintar dan Bodoh

Panasnya kemarau panjang benar2 membuat kulit perih,Andi memutuskan menepikan motornya untuk membeli segelas es degan untuk melepas dahaga.
" Es degan mas satu " katanya pada penjual es degan di pinggir jalan itu
" Iya boss..." sahutnya..

sambil mengantarkan es degan penjual itu berkata
"Dia adalah anak terbodoh yang aku kenal",sambil jarinya menunjuk seorang anak kecil yang sedang bermain tak jauh dari tempat itu.
"Masak iya,..??" sahut Andi
lalu penjual es degan itu memanggil anak itu sambil mengeluarkan uang pecahan Rp1000 kertas dan Rp500 koin,lalu menyuruh anak itu memilih

"Le kamu boleh pilih dan ambil salah satu uang ini,yang Rp 1000 atau yang Rp 500,ayo pilih"
Anak itu melihat tangan penjual es itu yang ada uang Rp 1000 dan Rp 500,langsung saja dia mengambil uang koin yang Rp 500 lalu berlari ke toko di seberang jalan.
Penjual es itu lalu berkata kepada Andi.
"Nah benar kan bocah itu memang anak terbodoh yang saya temui,sudah berkali kali saya tes,dia selalu memilih uang koin Rp500 itu yang nilainya lebih kecil" katanya sambil tertawa...

Setelah es degan di minum habis Andi bersiap melanjutkan perjalanan.
Ketika dia berjalan ke tempat motornya di parkir,ternyata anak itu sedang bernmain dengan teman2nya.
Karena penasaran Andi menghampiri bocah itu dan bertanya.
" Le kenapa tadi waktu penjual es degan memberi uang Rp1000 dan Rp500 kamu pilih yang Rp500???.."
"Kenapa tak kamu ambil yang 1000 kan nilainya lebih besar 2 kali lipat.."
sambil tersenyum anak itu menjawab
 "Saya tidak akan dapat lagi Rp.500 setiap hari, karena penjual es itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang 1000. Kalau saya ambil yang Rp.1000, berarti permainannya selesai dan kapan lagi saya dapat uang jajan gratis setiap hari..." 

Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain. Ukuran kepintaran seseorang hanya TUHAN yang mengetahuinya. Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain. Di atas langit masih ada langit yang lain.

No comments:

Post a Comment