Alkisah seorang Konglomerat telah menulis satu surat wasiat : "Barang siapa yang dapat menjagaku di dalam kubur setelah Aku
mati nanti akan kuwarisi separuh dari harta peninggalanku". Lalu
ditanyakanlah hal itu pada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya
di dalam kubur nanti. Namun anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami
sanggup menjagamu wahai ayah karena pada masa itu ayahpun sudah menjadi
mayat". Selang keesokan harinya dipanggillah semua adik-adiknya dan
beliau berkata, “Wahai adik-adikku sekalian sanggupkah kamu menjaga aku
setelah aku mati nanti selama 40 hari bersamaku di dalam kubur? nanti
aku akan memberi setengah daripada hartaku kepada di antara kamu yang
sanggup bersamaku. Dan adik-adiknya pun menjawab, “Wahai abangku, adakah
engkau sudah gila mana mungkin ada manusia yg sanggup bersama mayat
selama itu di dalam tanah.” Lalu dengan sedih Konglomerat tersebut
memanggil ajudannya untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke
seantero negeri.
Akhirnya sampai jugalah pada hari di mana
konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah. Kuburnya telah dihias dg
megah laksana sebuah peristirahatan termewah yg pernah ada dg semua
perlengkapannya. Pada waktu yang hampir bersamaan seorang Tukang kayu
yang sangat miskin telah mendengar akan wasiat tersebut lalu diberitahu
kepada isterinya apakah dia perlu mengambil kesempatan ini untuk menjadi
kaya. Isterinya berkata, “Wahai suamiku, apalah artinya menjaga mayat
tersebut selama 40 hari dibandingkan kerjamu ketika menebang kayu di
dalam hutan dan bertemu dg harimau dan hantu penunggu hutan. Tukang kayu
tersebut dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah konglomerat
tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris konglomerat tersebut
akan kesanggupannya. Keesokan harinya dikebumikanlah jenazah Sang
Konglomerat, Si Tukang kayu itu pun ikut turun ke dalam liang lahat
bersama kapaknya.
Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah
meninggalkan area pemakaman tsb, maka datanglah Malaikat Mungkar dan
Nakir ke dalam kubur tersebut. Si Tukang kayu menyadari siapa yang
datang maka Ia segera agak menjauhkan diri dari mayat konglomerat
tersebut. Terbetik di fikirannya bahwa sudah tiba saatnya Sang
konglomerat tersebut akan diinterogasi oleh Mungkar dan Nakir. Tetapi yg
terjadi malah sebaliknya, Mungkar dan Nakir malah menuju ke arahnya dan
bertanya "Apa yang kau buat di sini" ?. Aku menemani mayat ini selama
40 hari untuk mendapatkan setengah harta wasiatnya" jawab si Tukang
kayu. "Apa harta yang ada pada kau sekarang"? lanjut Mungkar-Nakir. "Aku
cuma memiliki sebatang kapak ini saja untuk mencari rezeki" timpal si
tukang kayu. Kemudian Mugkar-Nakir beritanya lagi "Dari mana kau dapat
kapak ini" ?. "Aku membelinya" balas si tukang kayu. Lalu pergilah
Mungkar dan Nakir di hari pertama dari dalam kubur tersebut. Hari kedua
Mereka datang lagi dan bertanya "apa yang kau buat dengan kapak ini"?.
"Aku menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar untuk dijual" sergah
tukang kayu. Di hari ketiga di tanya lagi "Pohon siapa yang kau tebang
dengan kapak ini?. "pohon itu adanya di hutan belantara jadi ngak ada yg
punya" timpalnya. "Apa Kau yakin" lanjut malaikat.Kemudian Mereka
menghilang dan datang lagi di hari ke empat. Kemudian Mereka bertanya
lagi "Adakah kau potong pohon tersebut dengan kapak ini dg ukurannya dan
beratnya yg sama untuk dijual?. "Aku potong dikira-kira saja, mana
mungkin ukurannya bisa sama rata" tegas tukang kayu. Begitu terus yg
dilakukan malaikat Mungkar Nakir datang dan pergi sampai tak terasa
sekarang 39 hari sudah dan yg ditanyakan masih berkisar dg kapak
tersebut.
Di hari terakhir yang ke 40, datanglah Mungkar dan
Nakir sekali lagi bertemu dengan Tukang kayu tersebut. Berkata Mungkar
dan Nakir "hari ini aku akan kembali bertanya soal kapak ini". Belum
sempat Mungkar dan Nakir bertanya, si Tukang kayu tersebut malahan dg
segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut. Ternyata
di luar sdh banyak orang yg menantikan kehadirannya untuk keluar dari
kubur tersebut. Namun si Tukang kayu tersebut dengan tergesa-gesa keluar
dan meninggalkan mereka semua dan sambil berkata ambillah semua bagian
harta wasiat tersebut oleh kalian karena aku sudah tidak menginginkannya
lagi.
Sesampai di rumahnya lalu si isteri berkata wahai suami
ku, di manakah setengah harta peninggalan konglomerat tersebut. Maka si
Tukang kayu menjawab "Aku tidak menginginkannya lagi, di dunia ini harta
yg kumiliki padahal cuma semata kapak ini, tapi malaikat Mungkar dan
Nakir sampai 40 hari yg mereka tanyakan dan persoalkan masihlah saja di
seputar kapak ini. Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak...entah
berapa lamanya dan bagaimana Aku menjawabnya"
Sahabat
Rasulullah saw yg paling kaya ialah Abdul Rahman bin Auf ra. Beliau
dikatakan adalah sahabat yang paling terakhir masuk surga karena lamanya
masa yg digunakan untuk menghisab beliau, seperti dari riwayat Aisyah
ra yg pernah mendengar Rasullullah SAW bersabda "Kulihat Abdurrahman
bin’Auf masuk surga dengan perlahan-lahan (merangkak)!” (HR Bukhari)
Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda,
"Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia
ditanya tentang 5 perkara yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa
mudanya, kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya
& kemana dibelanjakannya & ilmunya sejauh mana diamalkan?" (HR.
Turmudzi)
Monday, 18 November 2013
Wednesday, 13 November 2013
Pengorbanan Seorang Bapak
Miris! Begini Cara Seorang Bapak Malang Ini Demi Membahagiakan Anaknya..
“Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan, karena hari sudah malam…
Dan sampai di Cikini, perut udah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan..
lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya..
Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong..
Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.
Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini.
Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..
Lalu saya mendengar dia berkata..
” makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu..”
Saya terharu mendengarnya..Langsung terenyuh hati ini.
seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..
Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu..
Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri,& membayar makanan saya,& juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung…
“mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar..dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe” Lalu lekas lekas saya pergi.
Bahwa Allah sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini…, kita biasa makan makanan seperti itu
Tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia….
Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh …
Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia …
sumber : http://herisugiarto.blogsome.com
“Karena hujan yg tidak kunjung berhenti, akhirnya saya memutuskan menerobos hujan, karena hari sudah malam…
Dan sampai di Cikini, perut udah ga bisa diajak kompromi, akhirnya saya memutuskan mampir di warung nasi tenda dipinggir jalan..
lagi asik asiknya menikmati pecel lele, masuklah seorang bapak, dg istri & 2 anaknya..
Yg menarik adalah kendaraan mereka adalah gerobak dorong..
Lalu bapak ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng utk istri & anaknya.
Pertamanya sih ga ada yg menarik, tetapi ketika saya selesai makan, ada yg menarik hati saya..Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri dan anaknya. Sedangkan sang bapak hanya melihat istri & anaknya menikmati makanan ini.
Sesekali saya melihat anak ini tertawa senang sekali,& sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bapaknya..
Saya perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia di wajahnya..
Lalu saya mendengar dia berkata..
” makan yg puas Nak, toh..hari ini tanggal kelahiranmu..”
Saya terharu mendengarnya..Langsung terenyuh hati ini.
seorang bapak, dgn keterbatasannya, sebagai (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jalan , untuk hadiah anaknya..
Hampir mau menangis rasanya saya diwarung itu..
Segera sebelum air mata ini tumpah, saya berdiri,& membayar makanan saya,& juga dengan pelan pelan saya bilang sama penjaga warung…
“mas, tagihan bapak itu, saya yg bayar..dan tolong tambahin ayam goreng dan tahu tempe” Lalu lekas lekas saya pergi.
Bahwa Allah sudah memberikan yg terbaik untuk saya saat ini…, kita biasa makan makanan seperti itu
Tetapi bagi org disekitar kita, pecel lele dipinggir jalan, adalah makanan mewah buat dia….
Sungguh tak pantas bagi saya untuk mengeluh …
Rasa syukur akan mengantarkan rasa bahagia …
sumber : http://herisugiarto.blogsome.com
Saturday, 9 November 2013
Luka Yang Tak Bisa Sembuh
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Sehingga Ayahnya memberi dia
sekantung penuh paku, dan menyuruhnya memaku satu batang paku di pagar
pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabaran atau berselisih paham
dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang pku-pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap kali dia berhasil menahan diri atau bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang Ayah membawa anaknya ke pagar ddan berkata, "Anakku, kamu sudah berlaku baik, tapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar? Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu akan selalu meninggalkan luka seperti yang terjadi pada pagar itu."
Pelajaran:
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf dan menyesal, luka tersebut tetap akan tertinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik, banhakn mungkin bisa lebih.
Sumber : http://kisah-renungan.blogspot.com
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang pku-pun dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap kali dia berhasil menahan diri atau bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang Ayah membawa anaknya ke pagar ddan berkata, "Anakku, kamu sudah berlaku baik, tapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar? Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu akan selalu meninggalkan luka seperti yang terjadi pada pagar itu."
Pelajaran:
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf dan menyesal, luka tersebut tetap akan tertinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik, banhakn mungkin bisa lebih.
Sumber : http://kisah-renungan.blogspot.com
Thursday, 7 November 2013
Tambal Ban Portable
Jam 6 petang,sehabis adzan maghrib q datang ke tempat kerja,hari itu hari rabu giliranku masuk shift 3,rutinitasku sebagai pekerja masuk 3 shift sudah peraturan dari divisiku.
Beberapa hari ini motorku,yang setia menemani mencari " sandang pangan " sedikit "menggodaku",dalam bulan lalu saja sudah 2 kali ganti seker,ganti gir belakang,ganti kampas rem dll,terakhir "mencium aspal" gara gara terpeleset solar kendaraan yang tercecer,duh....bulan lalu memang benar benar menggoda....tp Alhmd diambil hikmahnya saja pikirku
Hari ini setelah beberapa bulan tidak pernah ke tambal ban,tiba2 ban belakang motorku kempes,untung sudah di parkiran tempat kerja,ahh...lagi2..
Mumpung belum terlalu malam, langsung saja diriku meluncur ke tempat tukang tambal ban yang ada di belakang tempat kerja,setelah sebelumnya minta izin teman untuk menghandle pekerjaanku.. itulah gunanya teman bisa di mintai tolong,he..
" Bocor sing sebelah endi mas..???" tukang tambal ban yang kira2 seumuranku bertanya..
"Sing mburi bosss..." jawabku
Kebetulan saat itu ada satu "pasien" yang sedang di tanganinya,ah..motornya sama bututnya dengan motorku batinku..
" Bocor nangdi mas...???" tanya tukang tambal ban mengawali pembicaraan
"Nang ngarep penggawean boss,kenek dalan begoan sing jek lemah durung di aspal iku..." jawabku
Di depan tempat kerjaku sedang ada proyek perlebaran jalan untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah di Surabaya,khususnya di daerah A Yani dan sekitarnya,tapi menurutku meski pelebaran jalan itu nantinya sudah selesai gak banyak mengurangi kemacetan,karena kendaraan yang semakin banyak dan laju pembangunan insfratruktur umum seperti pelebaran jalan yang tidak bisa mengimbangi membludaknya kendaraan di jalanan.
"Kenek paku paling....." kata si tukang tambal ban
"Wez suwe nambal ban nang kene mas...????" tanyaku setelah "pasien" yang tadi sudah selesai dan pergi
"Nang kene jek 4 ulan mas,lak nang panggon liyane wez 4 tahunan" jawabnya...
Oh ya...tambal ban ini sedikit menarik karena mesin kompressor dan alat alat lain berada di atas mobil bak terbuka (pick up) menggunakan motor listrik,pemanasnya menggunakan filamen atau pemanas listrik,jadi sudah agak maju di banding tambal ban konvensional yang menggunakan api spirtus,sehingga bisa buka tambal ban di mana saja,asal ada listrik juga asal gak di jalan tol,portable tambal ban pikirku...
"Mlaku wekane dewe ta mas...???" tanyaku sambil melihat ke arah mobilnya
"Wekane uwong mas,q mung mlakukne,wekane wong kediri,ono 2 enggon mas sijine cedake tunjungan" jawabnya
'Tak pikir wekane dewe mas..." sahutku
"Gak duwe modal mas,iki ae harian sedinane 55 ewu..mulai isuk sampek saiki ",kulihat tulisan jam buka 06.30 sampai 20.00,lama juga jam kerjanya.
"Apa gak rugi boss,mulai isuk sampek bengi di bayar sakmunu,tak kiro persentase hasile sedino iku.."tanyaku
"Yokpo maneh mas anane iki,lak ngandalne harian y gak cukup mas,kadang nyeper isi angin karo ngramut ban bekas lumayan iso gawe tambahan'
"Oleh ceperan piro boss sedinane???"tanyaku
"Gak mesti kadang 40 ewu kadang 50 ewu,gak mesti mas" lumayan pikirku,kalah gajiku kalau di total 30 hari hmmmmm....
"Setore piro bos???"
"Y sak olehe mas,kadang sedino oleh 400 ewu,tau sampek 700 ewu,sak elek2e oleh 200 mas iku lak sepi,tapi ya ngunu mas,rekoso sakjane gak sumbut bayaranku karo tenagaku"katanya...
Wah juragane enak iki ongkang ongkang nompo duit elek2an 200 sedino..
"Lak sing nang cedake tunjungan rame mas,sedino iso Sak Juta barang,arek 3 nang kunu,"ceritanya lagi
Wahhhh....tambah turu enak iki juragane di total total penghasilane 2 tambal ban portablenya,yang satu setidaknya 300 ribu di kali 30 hari ketemu 9 juta,satunya lagi setidaknya 900 ribu di kali 30 ketemu 27 juta,9 juta di tambah 27 juta ketemu 36 juta,untuk bayar 4 karyawan,4 x 55 x 30 ketemu 6,6 juta,untuk biaya produksi dan lain lain katakanlah habis 10 juta.
Jadi penghasilan juragan tambal ban tiap bulannya untu 2 portable tambal bannya kira kira 36 - 16 ketemu 20 juta perbulan,fantastis.....untuk ukuran usaha tambal ban,itu hitungan sepi setengah normal,bagaimana kalau rame?????
"Iki ae mbabat alas mas mengko lak nang kene rame kape mbukak dewe sing biasa disek"
Ahhhh....siapa coba yang gak kepingin jadi pengusaha???????hal yang dianggap remehpun kalau tertata dan terkoordinir dengan baik hasilnya cukup nggilani.....
"Wes mari mas"
"piro..??" tanyaku
"7 ewu mas"
setelah kubayar aku kembali ke tempat kerjaku,dalam hati aku berpikir dan berdoa mugo mugo mene mene iso nyusul wong wong iku,amiiinnn,.....
Beberapa hari ini motorku,yang setia menemani mencari " sandang pangan " sedikit "menggodaku",dalam bulan lalu saja sudah 2 kali ganti seker,ganti gir belakang,ganti kampas rem dll,terakhir "mencium aspal" gara gara terpeleset solar kendaraan yang tercecer,duh....bulan lalu memang benar benar menggoda....tp Alhmd diambil hikmahnya saja pikirku
Hari ini setelah beberapa bulan tidak pernah ke tambal ban,tiba2 ban belakang motorku kempes,untung sudah di parkiran tempat kerja,ahh...lagi2..
Mumpung belum terlalu malam, langsung saja diriku meluncur ke tempat tukang tambal ban yang ada di belakang tempat kerja,setelah sebelumnya minta izin teman untuk menghandle pekerjaanku.. itulah gunanya teman bisa di mintai tolong,he..
" Bocor sing sebelah endi mas..???" tukang tambal ban yang kira2 seumuranku bertanya..
"Sing mburi bosss..." jawabku
Kebetulan saat itu ada satu "pasien" yang sedang di tanganinya,ah..motornya sama bututnya dengan motorku batinku..
" Bocor nangdi mas...???" tanya tukang tambal ban mengawali pembicaraan
"Nang ngarep penggawean boss,kenek dalan begoan sing jek lemah durung di aspal iku..." jawabku
Di depan tempat kerjaku sedang ada proyek perlebaran jalan untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah di Surabaya,khususnya di daerah A Yani dan sekitarnya,tapi menurutku meski pelebaran jalan itu nantinya sudah selesai gak banyak mengurangi kemacetan,karena kendaraan yang semakin banyak dan laju pembangunan insfratruktur umum seperti pelebaran jalan yang tidak bisa mengimbangi membludaknya kendaraan di jalanan.
"Kenek paku paling....." kata si tukang tambal ban
"Wez suwe nambal ban nang kene mas...????" tanyaku setelah "pasien" yang tadi sudah selesai dan pergi
"Nang kene jek 4 ulan mas,lak nang panggon liyane wez 4 tahunan" jawabnya...
Oh ya...tambal ban ini sedikit menarik karena mesin kompressor dan alat alat lain berada di atas mobil bak terbuka (pick up) menggunakan motor listrik,pemanasnya menggunakan filamen atau pemanas listrik,jadi sudah agak maju di banding tambal ban konvensional yang menggunakan api spirtus,sehingga bisa buka tambal ban di mana saja,asal ada listrik juga asal gak di jalan tol,portable tambal ban pikirku...
"Mlaku wekane dewe ta mas...???" tanyaku sambil melihat ke arah mobilnya
"Wekane uwong mas,q mung mlakukne,wekane wong kediri,ono 2 enggon mas sijine cedake tunjungan" jawabnya
'Tak pikir wekane dewe mas..." sahutku
"Gak duwe modal mas,iki ae harian sedinane 55 ewu..mulai isuk sampek saiki ",kulihat tulisan jam buka 06.30 sampai 20.00,lama juga jam kerjanya.
"Apa gak rugi boss,mulai isuk sampek bengi di bayar sakmunu,tak kiro persentase hasile sedino iku.."tanyaku
"Yokpo maneh mas anane iki,lak ngandalne harian y gak cukup mas,kadang nyeper isi angin karo ngramut ban bekas lumayan iso gawe tambahan'
"Oleh ceperan piro boss sedinane???"tanyaku
"Gak mesti kadang 40 ewu kadang 50 ewu,gak mesti mas" lumayan pikirku,kalah gajiku kalau di total 30 hari hmmmmm....
"Setore piro bos???"
"Y sak olehe mas,kadang sedino oleh 400 ewu,tau sampek 700 ewu,sak elek2e oleh 200 mas iku lak sepi,tapi ya ngunu mas,rekoso sakjane gak sumbut bayaranku karo tenagaku"katanya...
Wah juragane enak iki ongkang ongkang nompo duit elek2an 200 sedino..
"Lak sing nang cedake tunjungan rame mas,sedino iso Sak Juta barang,arek 3 nang kunu,"ceritanya lagi
Wahhhh....tambah turu enak iki juragane di total total penghasilane 2 tambal ban portablenya,yang satu setidaknya 300 ribu di kali 30 hari ketemu 9 juta,satunya lagi setidaknya 900 ribu di kali 30 ketemu 27 juta,9 juta di tambah 27 juta ketemu 36 juta,untuk bayar 4 karyawan,4 x 55 x 30 ketemu 6,6 juta,untuk biaya produksi dan lain lain katakanlah habis 10 juta.
Jadi penghasilan juragan tambal ban tiap bulannya untu 2 portable tambal bannya kira kira 36 - 16 ketemu 20 juta perbulan,fantastis.....untuk ukuran usaha tambal ban,itu hitungan sepi setengah normal,bagaimana kalau rame?????
"Iki ae mbabat alas mas mengko lak nang kene rame kape mbukak dewe sing biasa disek"
Ahhhh....siapa coba yang gak kepingin jadi pengusaha???????hal yang dianggap remehpun kalau tertata dan terkoordinir dengan baik hasilnya cukup nggilani.....
"Wes mari mas"
"piro..??" tanyaku
"7 ewu mas"
setelah kubayar aku kembali ke tempat kerjaku,dalam hati aku berpikir dan berdoa mugo mugo mene mene iso nyusul wong wong iku,amiiinnn,.....
Monday, 4 November 2013
Kakek dan Kereta Api
Suatu
ketika, seorang kakek dengan penampilan yang cukup berwibawa masuk
ke gerbong sebuah kereta api. Kakek tersebut terlihat
berwibawa hingga siapa saja yang melihatnya pasti menaruh hormat
kepadanya. Seperti penumpang lainnya, kekek itu tentu mencari tempat
duduk yang sesuai untuknya karena kereta api akan segera berangkat. Dia telusuri deretan bangku demi bangku untuk mencari tempat
duduk yang kosong.
Pertama kali dia melalui bangku yang diduduki anak-anak yang asyik bermain
"Assalamu’alaikum?", sapanya.
"Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh, Selamat datang kakek …", jawab mereka.
"Maaf anak-anak, adakah tempat duduk yang kosong untuk saya?" tanya kakek tersebut.
"Oh… sayang sekali kek, sebenarnya kami ingin membantu kakek dengan
senang hati karena kakek adalah orang yang patut kami hormati. Akan
tetapi kami ni anak-anak yang gemar bermain, kami khawatir jika kakek akan
terganggu dengan kegaduhan kami di dalam perjalanan, kakek cari tempat
duduk lain saja…", jawab mereka.
Maka kakek pun pindah ke deretan bangku berikutnya… di situ dia
mendapati muda-mudi yang sedang asyik berpacaran. Mereka duduk berduaan
dengan mesra sambil sesekali menyanyikan lagu lagu terkini…
"Assalaamu’alaikum?", sapanya.
"Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh, selamat datang kakek, ada yang boleh kami bantu?" kata mereka.
"Hmm… maaf adik-adik, adakah tempat kosong untuk saya?" tanya kakek.
"Ohh, tentu ada… akan tetapi sebagaimana yang kakek lihat, kami adalah
anak-anak muda yang sedang asyik memadu cinta… kami kawatir kakek akan
merasa risih melihat kami bermesraan di dalam perjalanan. Rasanya,
lebih baik kakek mencari tempat duduk lain saja…" jawab mereka.
Kakek pun melanjutkan perjalanannya menyusuri gerbong kereta api
tersebut hingga dia sampai di deretan tempat duduk yang ditempati oleh para
pengusaha. Mereka sedang asyik membicarakan proyek besar yang
sedang atau akan mereka laksanakan. Sambil membentangkan kertas kerja
mereka terlibat dalam pembicaraan serius…
"Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh!" kata kakek.
"Oh.. Wa’alaikumussalaam warahmatullaahi wa barakaatuh… Ada apa kakek?" jawab mereka.
"Maaf, bolehkah anda sekalian beranjak sedikit untuk memberiku tempat duduk?" pinta kakek tersebut.
"Kakek, sebenarnya kami berbesar hati menerima kakek di sini… akan
tetapi kakek lihat sendiri kami sibuk membicarakan bisnis dan usaha
kami. Kami khawatir kakek akan terganggu dengan kesibukan kami selama di
perjalanan nanti… jadi, sebaiknya kakek cari tempat lain saja",
jawab mereka.
Demikianlah, kakek terus berjalan terhuyung-huyung di tengah
gerbong kereta api untuk mencari tempat duduk. Demikian seterusnya,
tiap kali dia melewati sederetan tempat duduk selalu ada saja alasan
mereka untuk menolaknya. Mereka memang menghargai kakek itu
mengingatkan usianya yang telah lanjut dan pancaran wibawanya, akan
tetapi ujung ujungnya mereka tidak juga memberinya tempat.
Akhirnya, setelah menyusuri gerbong dari ujung, tibalah kakek di
deretan kursi terakhir… Nampak di situ sebuah keluarga duduk bersama.
Seorang ayah dengan baju koko dan kopiahnya, si ibu dengan hijab panjang dan busana muslimahnya dan dua orang anak mereka yang masih kecil
namun sopan-sopan.
Melihat kakek yang nampak agak kepenatan itu, spontan si ayah berkata:
"Assalaamu’alaikum kakek, ada yang boleh kami bantu?"
"Wa’alaikumussalaam warahmatullahi wa barakaatuh, oh terima kasih banyak…", sahut kakek.
(Belum lagi pak tua mengutarakan hajatnya, lelaki tersebut telah pun menegur):
"Ali, mari kamu duduk sama ayah di sini, dan Ahmad, kamu beranjak
ke sebelah sana… biar kakek duduk di sampingmu", kata Sang Ayah
kepada kedua anaknya. Mereka pun segera menuruti perintah ayahnya dan
memberikan tempat duduk kepada kakek.
Alangkah bahagianya kakek menerima budi baik seperti itu. Bukan
saja senang mendapat tempat duduk, akan tetapi dia lebih bahagia karena
merasa dihormati dan dihargai oleh mereka. Kepenatannya mencari tempat
duduk selama ini hilang begitu saja karena mendapat tempat duduk
tersebut.
Priiiit!!! Bunyi peluit tanda kereta api segera berangkat terdengar,
dan keretapun berangkat. Seperti biasa, dalam perjalanan kereta
tersebut singgah di beberapa stasiun sebelum berhenti di tempat tujuan.
Dan tiap kali kereta tersebut berhenti, selalu ada penjual makanan yang
menawarkan dagangannya kepada para penumpang. ketika berhenti di stasiun
pertama, terdengar suara seorang penjual yang menawarkan berbagai
makanan ringan, maka kakek memanggilnya. Ketika orang tersebut datang, kakek berkata kepada keluarga yang duduk bersamanya: "Ayuh, ambil
apa saja yang kalian inginkan.. jangan malu-malu".
Maka mereka pun memesan semua makanan yang mereka suka.. lalu kakek itu mengeluarkan dompetnya dan membayar semuanya. Seluruh penumpang
terpana melihat kejadian tersebut. Mereka berbisik: "Wah, kaya juga
orang tua itu.."
Tak lama kemudian, penjual makanan melewati.. seperti
biasa, mereka menawarkan menu-menu spesial seperti nasi padang, nasi
goreng, ayam goreng dan sebagainya. Kakek memanggilnya dan menawarkan
kepada keluarga tadi untuk memesan apa saja yang mereka inginkan.. lalu
membayar seluruhnya. Maka para penumpang lainnya makin heran dengan
pemandangan tersebut, dan mereka mulai menyesali perbuatan mereka yang
menolak kakek untuk duduk bersama mereka sebelumnya.
Beberapa jam kemudian, kereta api tadi singgah di stasiun berikutnya.
Maka terdengarlah suara penjual coklat yang menawarkan dagangannya.
Maka dia pun dipanggil oleh kakek itu dan untuk kali ketiganya dia
menawarkan kepada keluarga tersebut untuk memilih coklat apa yang
mereka inginkan. Setelah masing-masing mengambilnya, kakek
mengeluarkan dompetnya dan membayar seluruhnya. Para penumpang heran
dengan pemandangan tersebut dan makin menyesal.
Akhirnya, setelah menempuh beberapa jam perjalanan, tibalah kereta
api di stasiun tujuan.. namun, ada suatu hal yang tidak biasanya terjadi
di sana. Para penumpang menyaksikan ada konvoi besar yang menyambut
kedatangan kereta tersebut. Mereka melihat para pejabat dan sejumlah
pasukan siap siaga di kanan dan kiri gerbong kereta api. Lalu ketika
kereta api berhenti, masuklah seorang lelaki dengan pakaian yang rapi
dengan dikawal oleh beberapa orang memeriksa bangku kereta api satu
persatu. Betapa terkejutnya para penumpang ketika mendapati bahwa
orang itu adalah orang kenamaan yang khusus datang untuk menjemput tamu kehormatan.
Namun, mereka lebih terkejut lagi ketika tahu bahwa tamu kehormatan
tersebut adalah kakek yang duduk di gerbong terakhir, yang awalnya
mereka tolak untuk duduk bersama mereka.
Setelah menghampiri kakek, orang itu terus memeluknya
erat-erat dan menyalaminya dengan hangat. Dia pun menawarkan agar kakek dijemput dengan kereta peribadinya untuk diantar ke istana dan
mendapat jamuan spesial!!
Kakek menerimanya dengan senang hati, namun dengan syarat keluarga
yang duduk bersamanya juga mendapat layanan yang sama. lelaki kenamaan
itu pun menerima permintaan kakek dengan senang hati, dan saat
itulah para penumpang yang ada di gerabak tadi menyesal yang amat
sangat atas penolakan mereka.. mereka berharap andai saja mereka
membiarkan pak tua tersebut duduk bersama mereka dan menghentikan
sejenak kesibukan mereka untuk memberinya perhatian, atau meluangkan
sedikit waktu dan tempat agar kakek tadi dapat duduk bersama mereka…
tapi sayang, semuanya telah terlambat dan perjalanan telah berakhir..
yang tersisa hanyalah penyesalan demi penyesalan.
_______________________________________________
Jadi, siapakah kakek tersebut?
Benar.. dialah ISLAM.. yang selama ini kita hargai dan kita
hormati akan tetapi sering kali kita kesampingkan dalam hidup ini.
Ketika nilai-nilai agama hendak ditanamkan ke dalam diri anak-anak, kita
menolaknya dengan alasan: "Kan mereka masih kecil.. biarlah mereka
bebas bermain, bebas berpakaian, dan lain-lain.. belum saatnya mereka
disuruh menjadi orang ‘alim". Dan akhirnya masa kanak-kanak terlewatkan
begitu saja.
Kemudian ketika mereka beranjak dewasa kita pun menolaknya dengan
alasan: "Kasihan kalau remaja harus dikekang dengan aturan agama, tidak
boleh bebas bergaul dan berteman.. atau,, biarlah mereka menikmati
masa muda terlebih dahulu.. dan semisalnya", maka masa remaja itu pun
terlewatkan juga.
Kemudian ketika mereka telah beranjak dewasa dan mulai tersibukkan
dengan berbagai pekerjaan, lalu datang ‘tawaran’ untuk menerapkan agama
dalam kehidupan mereka, suara sumbang tersebut kembali terdengar..
"yah.., kami sekarang tengah sibuk mengurus perusahaan, proyek, bisnis
dan lain2.. kami tidak ada waktu untuk mempelajari Islam dan
menerapkannya…nanti saja".
Akhirnya umur pun berlalu dengan cepat tanpa mereka sedari dan
tibalah masing-masing di stasiun akhir.. tempat mereka menuai hasil dari
yang selama ini mereka usahakan.. ajal mereka telah habis dan
kesempatan itu telah berlalu. Mereka hanya boleh menyesal dan menyesal
menyaksikan orang-orang yang selama ini mereka anggap ‘kolot’, ‘sok
alim’ dan sebagainya yang menerapkan ajaran agama, mereka hanya boleh
iri hati menyaksikan besarnya penghargaan yang diberikan atas kesediaan
mereka untuk bersama kakek ( Islam) ketika orang-orang
menolaknya.. dan ternyata itu semua membuahkan hasil yang tak diduga.
Kenikmatan selama perjalanan ( dunia) dan kebahagiaan di stasiun
akhir tujuan ( akhirat)..
Subscribe to:
Posts (Atom)