Monday, 18 April 2016

Jebakan Maut Riba



Kawan saya wajahnya kuyu, pengusaha bisnis kesehatan di Jakarta. Bisnisnya sedang turun drastis, beberapa cabangnya gulung tikar.
“Pusing gue, utang gak selesai-selesai, apalagi kartu kredit nih.. Masih 150 juta, capek ngadepin debt collectornya”
Kawan saya lainnya di Jogja, gaya hidup semu yang dulu dilaluinya membawa dampak tak juga berakhir, aset-aset kemewahan telah dia jual, termasuk motor besar yang dulu menghiasi foto facebooknya.
“Masih berapa hutang kartu kreditmu?” Tanya saya
“Duh! Masih 265 juta lebih.. Ya gimana lagi dah dipakai duitnya, bayar minimum payment gak kurang-kurang juga hutangnya..”

Satu lagi, kawan saya juga ada, sudah 3 bulan tagihan 75 juta kartu kreditnya tak terbayar, rumah disatroni debt collector yang kasar sudah jadi langganan. Fiuuuh!
Saya pun jadi korban, karena nomer HP saya tercatat diperbank-kan bahkan mungkin sudah diperjual belikan, walaupun saya sudah tidak punya kartu kredit apapun, bulan lalu saya dapat SMS dengan huruf besar semua:
BAPAK SAPTUARI SUGIHARTO, SAMPAIKAN KEPADA TEMAN BAPAK PENGUSAHA XXX DI JOGJA YANG ALAMATNYA DI GEJAYAN UNTUK SEGERA MEMBAYAR KARTU KREDITNYA SENILAI 16,7 JUTA YANG SUDAH TELAT BAYAR. ATAU HUBUNGI KAMI DI 024-SEKIAN SEKIAN DI SEMARANG.
….. Gendeng!!! Kalo kalian jadi saya pasti pengen “misuh” juga. Ini siapa dengan SMS memerintah seenaknya pakai huruf besar, Saya mikir enteng sajalah, mungkin dia masih pakai HP keypad yang capslocknya jebol!
Masih inget kasus Irzen Octa tahun 2011 lalu, ketika mau membayar tagihan kartu kredit dari 48 juta yang membengkak jadi 100 juta, dia malah diinterogasi kasar oleh 3 debt collector yang membuatnya meninggal dunia. Searching aja beritanya, masih bertebaran di dunia maya…

Mari kita bahas.. Siap?
Dari hasil diskusi kawan-kawan pebisnis syariah beberapa waktu lalu:
Produk Bank yang tidak mengandung riba:
1. Biaya Transfer antar bank
2. Biaya admin bulanan tabungan
3. Biaya penggunaan ATM beda bank
4. Fee Payroll
5. Sewa Deposit box
6. Fee Pembelian pulsa
7. Fee Pembelian tiket pesawat
8. Fee pembayaran PLN/token listrik
9. Fee pembayaran Telkom
10. Fee pembayaran PDAM
12. Fee pembayaran pajak online
13. Fee dari banyak transaksi e-commerce (sampai pembelian tiket bioskop, TV kabel, dll)
14. Simpanan dana titipan (tanpa bagi hasil/bunga)
15. Ada lagi mau menambahkan?
Akadnya disini adalah penjualan manfaat atau jasa (ijarah/ganti/upah), bank mendapatkan fee dari layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Naaah…
Produk Bank yang mengandung riba:
1. Kartu kredit
2. KPR
3. Kredit Multiguna
4. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
5. Leasing kendaraan
6. Asuransi
7. Ada lagi ?
Akadnya adalah hutang piutang dengan kelebihan bayar (bunga) dan denda keterlambatan, yang jelas-jelas adalah riba yang dilarang sangat tegas oleh agama.

Agama apa mas?
ISLAM sangat jelas dan Quran dan Hadist:
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan Allah tidak menyukai orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”
(Al Baqarah 276)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan TINGGALKAN SISA RIBA (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), MAKA KETAHUILAH, BAHWA ALLAH DAN RASUL-NYA AKAN MEMERANGIMU. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”
(Al-Baqarah: 278-279)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.”
(HR. Muslim no. 1598)

KATHOLIK? Saya malah tau dari pembaca di group facebook ini yang mengirim pesan pribadi kesaya:
Saya seorang Katholik mas, membaca tulisan mas Saptuari tentang riba saya kira hanya di Islam saja, penasaran saya cari di beberapa kitab, ternyata saya menemukan banyak larangan memakan riba di agama saya, ini salah satunya:
Mazmur 15:5 “Siapakah yang tinggal di kemahmu Tuhan dan siapakah yang tinggal di gunungmu yang suci….. yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan RIBA dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.”
AGAMA LAIN? Silahkan cari sendiri, bertanya kepada pemuka agama betapa dzalimnya praktek hutang piutang ini.
Atau coba ketik Riba di wikipedia, dibahas lengkap dari banyak sudut agama.

Kembali ke Kartu Kredit, kartu yang membuat kita merasa kaya dengan bunga 3-4% perbulannya, atau 36-48% pertahunnya. Denda telat bayar seenak jidat, admin bulanan sampai yang diambil berulang kali tanpa konfirmasi.
Kok sepertinya banyak banget bebannya ya mas?
Yess! Karena ini kartu tanpa agunan/jaminan. Gak ada rumah, tanah, mobil, motor kita yang dijadikan agunan. Agunannya adalah badan kita, bakal dijadikan sangsak dan bemper jika telat bayar waktu di dikejar-kejar debt collector. Kasus Irzen Octa itu yang paling nyata.

Kartu bunga berbunga! Maksudnya?
Jika kamu hutang 5 juta, belanja pakai kartu kredit dengan bunga 3% perbulan plus biaya admin dan lain-lain, berapa tagihanmu?
5 juta + (3% x 5juta) = 5.150.000 bisa dibayar minimum 515.000.
Kamu bayar 515.000 berapa sisa hutangmu bulan depan? = (5.150.000-515.000) = 4.635.000? Tentu tidaaak.. Hehe!
Tagihan bulan berikutnya adalah: 4.635.000 + (4.635.000 x 3% ) = gak akan ada habisnya!! Bunga yang dibungakan lagi..
Saya pernah hitung pakai Excel di komputer, jika saya berhutang 5 juta pakai kartu kredit, saya bayar minimum payment 10% tiap bulan, maka saya butuh waktu 12 tahun sampai hutang saya bener-bener lunas! Gileee lu ndro!
Eits, itupun masih ada biaya tambahan lain-lain:
1. Membership fee bulanan: 28.500
2. Denda keterlambatan bayar: 150.000
3. Asuransi bulanan: 45.000
4. Materei: 6.000 (ini masuk kas negara)
Merasa duitmu kesedot terus tiap bulan di kartu kredit? Jelasssss lah! Sudah jelas produk riba yang membuat rejeki kita dimusnahkan Allah, juga banyak jebakan di dalamnya.

Saya dulu punya 4 kartu kredit, yang 2 sudah lama saya tutup, yang 2 lagi sudah beres semua sejak habis lebaran lalu. Tutup tup! Tak ada lagi tagihan kertas dan email lagi dengan tulisan INTEREST yang bikin puyeng!
Masih banyak yang ngeyel, ini argumennya:

1. “Mas saya pakai tawaran cicilan produk 0% dan saya autodebet tiap bulan jadi gak kena bunga, gak kena riba kan? Saya hanya gunakan sebagai alat bayar!”
Jawab:
Tidak kena di bunga, tapi kena di Akad! Kita sudah sepakat dan mengizinkan akan terjadi transaksi riba dan denda jika kita ingkar, walaupun itu belum terjadi, kita sudah membukakan pintunya lebar-lebar!
Dalam sebuah seminar Pengusaha Tanpa Riba, ada ibu-ibu yang tetap ngeyel dengan alasan selain sebagai alat bayar juga buat jaga-jaga jika ada kebutuhan mendadak, dan dia sanggup membayar sebelum jatuh tempo biar tidak kena bunga.
Ustadz Samsul Arifin diatas panggung memberikan penjelasan dengan entengnya: “ibu-ibu semua, setelah sholat Dzuhur dan makan siang kembali lagi ke ruangan, kita bikin kesepakatan, jika ada ibu-ibu yang telat 1 menit saja akan dihukum yaitu dicium oleh 10 bapak-bapak yang ada disini!”
Seketika ballroom itu gempar! Ibu-ibu jelas protes kerassss! Heboh! Menjijikkan!
Ustadz Samsul melanjutkan:
“Lhooo kenapa protes? Kan belum terjadi? Itu hanya kesepakatan kita saja biar ibu-ibu tertib masuknya! Apa bedanya dengan dengan bunga dan denda kartu kredit? Ibu-ibu tertib bayar biar gak kena bunga, tapi kalo telat sehari saja, ibu-ibu harus rela bayar bunga dan denda yang dilaknat Allah, seperti dicium bapak-bapak yang ada disini… Jijik?”
Semua langsung terdiam.. Klakep! Hehehe

2. “Mas Saptu, saya gunakan kartu kredit buat bayar iklan di Facebook, buat beli aplikasi di App Store dan PlayStore dan lagu itunes, juga buat bayar hotel dan belanja kalo di luar negeri!”
Jawab:
Iklan Facebook sudah bisa bayar deposit pakai bank lokal. Kalo akunmu sudah biasa pakai kartu kredit, bikin akun baru, seminggu gunakan secara wajar (posting status, add teman, komen di halaman teman, gabung group dll), setelah seminggu masuk setting pembayaran iklan, ada tulisan bayar via ATM, Kamu bisa deposit 500 ribu transfer ke salah satu bank mitra facebook, jadi akunmu seperti nomer rekening yang ada uang tabunganmu.
Beli aplikasi di iOS (iPhone, iPad) atau Mac, cukup ketik di google: “jual apple giftcard”, ada banyak penjualnya, beli 500.000 harga 600.000, cari penjual yang kredibel, suntik itu kupon giftcard ke akun Applemu, daah kamu beli aplikasi dan lagu apapun di itunes!
Beli aplikasi di semua HP Android? Gampaaang lagi.. Sekarang bisa potong pulsa Indosat, Telkomsel, XL.. Beres!
Belanja dan bayar hotel di luar negeri?
Pakai semua KARTU DEBIT yang ada logonya Visa dan Mastercard bisa, tanpa riba tuh kartunya, kamu gesek ya duitmu sendiri, duit cash uangmu bukan duit utangan!
Apa lagi?
“Saya butuh kartu kredit buat jaga-jaga jika ada kebutuhan mendadak mas!”
Jawab:
Hei.. Bersandar itu pada Allah Yang Maha Pemilik Rezeki, Yang Maha Mencukupkan! Bukan bersandar pada kartu kredit, ingeeet.. Ancaman Allah memusnahkan riba, semakin kamu bersandar pada kartu kredit, semakin banyak halangan yang bakal datang. Itu kartu utang bakal digesek terus, diperbudak gaya hidup dan nafsu, gak bakal pernah kumpul rejeki kita.. Ludess des!
Di Amerika mbahnya kapitalis yang menciptakan kartu kredit malah sudah ada gerakan “Cut Your Credit Card”, searching aja banyak foto-fotonya, karena disanapun jutaan orang jadi korbannya, gaya hidup meningkat karena dikasih kartu utang.
Yuk dipahami sekali lagi!
Bayar tiket liburan dengan kartu kredit itu = utang beli tiket, dengan bunga 3-4% perbulan dengan denda 150.000 jika telat bayar, dan diintai debt collector sadis kalo 2 bulan gak bayar.
Beli laptop dengan kartu kredit cicilan 0% = kita dipaksa beli laptop yg belum tentu kita butuh, tanpa bunga cicilan dari tokonya, tapi kita harus siap dengan resiko bunga 3-4% perbulan dari bank, denda 150.000 jika telat, dan diintai oleh debt collector sadis jika kita telat bayar 2 bulan.

Makan direstoran mewah gesek kartu kredit = kita makan makanan utangan! Masuk ke perut dengan akad riba yang dilaknat Allah dan semua agama, makanan itu bisa menjadi penyakit fatal yang akan menyerang kita dengan biaya yang akan meludeskan harta kita. Buat apa punya kartu kredit 10 limit 500 juta, tapi terkapar di ICCU dengan tagihan 600 juta?
Mau main-main dengan ancaman Allah? Mending gak punya apa-apa tapi sehaaat haaattt! Bebas pergi kemana-mana!
Sehat itu milik Allah bro, dan datangnya ke tubuh kita Allah yang berkehendak. Berapa banyak yang badannya kelihatan sehat, ternyata kena kanker, jantung, bisa jadi penyakit itu datang karena berani nantang pada aturan Allah.
Bikin usaha dari uang kartu kredit = kita mencari rejeki dengan cara yang tidak diridhoi oleh Yang Maha Pemilik Rezeki. Belum cukupkah ribuan testimoni orang yang bangkrut karena hutang riba di group ini dan di luar sana? Masih mau ngeyel dan jadi korban kebangkrutan berikutnya?
Emang rezeki kita dari konsumen?
Dari pembeli produk kita? Bukaaan…
Laaah.. Siapa yang membolak-balik hati konsumen kita agar tertarik dan mau bertransaksi dengan kita?
“Ya Muqolibal Qulub… Hanya Allah yang membolak balikkan hati!”
Ayolah.. Berbisnis dengan cara yang diridhoi Allah saja.. Selamet dunia akherat!
Di satu sesi seminar Pangusaha Tanpa Riba, peserta ditantang untuk action! Buktikan kalo mau mencari keberkahan Allah, bisnis tanpa riba.. Potong kartu kredit kredit sekarang juga!
Wuaaah… Puluhan orang langsung berebut naik ke panggung, disaksikan ratusan bahkan ribuan mata, kartu kredit yang selama ini memperbudaknya langsung dilumatkannya. Kress! Kresss! Ceklak! Ceklak! Potooong!
Gileeee ada yang naik ke panggung bawa 20 kartu kredit yang disimpan dalam dompet khusus.. Sadizzz!
Segitu saja mas? Ya enggak lah…
Tanggung jawab tetep! Potong kartu kredit bukti kita taubat! Menutup akses kita tidak akan menambah hutang riba lagi. Itu jadi tonggak sejarah..
Sisa cicilan masih 20 juta masss!! Huwaaa… ???
Ya bayarlah! Sekarang fokus di usaha menaikkan pendapatan.. Bukan fokus di hutang dan barang kreditan!
Tunda semua kesenangan, tutup mata gak usah beli barang apapun walaupun dengan cicilan 0%!
Bayarnya bukan minimum payment lagi, tapi 30% nya, insya Allah dalam hitungan bulan beress! Lunass! Bebas!!
Jangan lupa ikhtiar langitnya juga dimainkan bro!
Pesan Kanjeng Nabi Muhammad SAW: “Tidaklah ada orang yang berutang, dan Allah mengetahui dia BERNIAT MELUNASI UTANGNYA, melainkan Allah akan melunasinya di dunia”
(HR Nasa’i dan Ibnu Majah)
Tuuuh kuncinya di niat.. niat.. niat!
Soal jalannya? Pasrahkan pada Allah sambil kita berikhtiar.. Nanti akan adaaaa aja rejekinya, min haitsu la yahtasib (dari jalan yang tidak terduga-duga)
Banyakin doanya juga 1000 kali sehari juga boleh:
Ayo dicatat, diapalkan, diamalkan. Doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW:
ALLAHUMA INNI A’UDZUBIKA MINAL MA’TSAM WAL MAGHRAM
“Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan hutang”
Kawanku..
Ingatlah, seberat apapun masalah kita hari ini, yakinlah kita masih punya Allah, Tuhan yang menciptakan dan memiliki kita, satu-satunya tempat terbaik untuk bersandar..
Salam..
@Saptuari

Sumber   : Grup “Belajar Wirausaha Bareng Saptuari” di Facebook, 25-09-2015

Sunday, 17 April 2016

Kisah Azazil



Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai

 al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama,
pada langit yang keduanya disebut az-Zahid.
Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif.
Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali.
 Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi.
 Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin.
                                                                                      Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil
manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah."
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang aku kehendaki." Oleh karena iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S karena bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi untuk yang kedua kali karena bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan berpaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubah mukanya iblis pada asalnya yang sangat indah cemerlang kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak
tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga sampai hari kiamat karena dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu."
Firman Allah yang di maksud, "Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku."
Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu."

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum."

Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram."

"Dan pada anak-anak, yaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka." (Hal ini telah disebutkan dalam surah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : "Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentara engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan senangkanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan."

Sumber  http://kisahtauladan354.blogspot.co.id/2013/12/kisah-iblis-dan-malaikat-

Friday, 15 April 2016

“Surga itu nggak penting..!”



Walaupun seorang ulama atau kyai, tapi Cak Nun selalu berpakaian seperti layaknya orang biasa. Bisa dikatakan ganok bedane karo wong dodol akik, buruh pabrik atau sales kaos kaki.

“Kalau saya datang dengan berpakaian gamis dan sorban, memang tidak ada salahnya. Cuman saya takut semua orang akan berkesimpulan bahwa saya lebih pandai daripada yang lain. Lebih parah lagi, kalau mereka berkesimpulan bahwa saya lebih alim...Kalau itu tidak benar, itu khan namanya 'penipuan'...!"kata Cak Nun.

"Kalaupun memang benar, apakah akhlak itu untuk dipamerkan kepada orang lain (melalui pakaian)? Tidak boleh kan? Maka semampu-mampu saya, berpakaian seperti ini untuk mengurangi potensi 'penipuan' saya kepada Anda. Anda tidak boleh mendewakan saya, me-Muhammad-kan saya, meng-habib-kan saya, karena saya adalah saya karena Allah menjadikan saya sebagai saya dan tidak karena yang lain. Maka Anda obyektif saja sama saya...” lanjut Cak Nun.

Menurut Cak Nun, seorang ulama harusnya bisa berpakaian yang sama dengan pakaian umatnya yang paling miskin. Cak Nun tidak mempersalahkan orang yang bergamis dan berserban. Malah salut sama mereka yang menunjukan kecintaannya pada Rasulullah dengan meniru persis apa yang ada di diri Rasul. Tapi perlu diketahui bahwa baju Rasulullah tidak sebagus dan sekinclong yang dipakai kebanyakan orang sekarang. Baju Rasulullah sendiri ada 3 jenis : yang dipakai, yang di dalam lemari dan yang dicuci. Dan semua orang Arab di jaman nabi, model pakaiannya seperti itu. Nggak cuma Nabi Muhammad..;Abu Jahal, Sueb, Sanusi, Atim dan orang Arab lainnya, model klambine koyok ngono iku.

Jadi sebenarnya sunnah Rasul yang paling mendasar adalah Akhlaknya bukan kostumnya. Orang yang disukai Tuhan adalah orang yang menyebut dirinya buruk, biso rumongso, nggak rumongso biso.

Orang yang diragukan keihklasannya adalah orang menyebut
dirinya baik. Semua nabi mengaku dirinya dzolim : "Inni Kuntu Minadzolimin"(aku termasuk orang yang dzolim). Nggak ada nabi yang mengaku dirinya sholeh. Kalau ada orang yang mengaku paling benar atau alim, langsung tinggal mulih ae...ndang baliyo sriii...!

"Kalau sama Tuhan kita harus 100%, kalau kepada ilmu kita, cukup 99%. Seluruh yang saya ketahui dan yakini benar itu belum tentu benar. Maka saya tidak mempertahankan yang saya yakini benar karena mungkin mendapatkanilmu yang lebih tinggi." kata Cak Nun.

Karena itulah saat bersama jamaahnya, Cak Nun selalu memposisikan dirinya sama, sama-sama belajar. Dan Cak Nun sendiri lebih suka pada jamaah yang sedang berproses daripada yang sudah ahli ibadah. Karena itu lebih tepat sasaran. Bukan pengajian pada orang yang sudah ngerti Al Quran, bukan pengajian yang menyuruh haji orang yang sudah berhaji, menyuruh ngaji orang yang sudah ngaji tiap hari, menyuruh orang shalat yang sudah shalat, dst.

"Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati, " begitu pesan Cak Nun.

"Kalau saya kadang bicara pakai bahasa Jawa, jangan dibilang Jawasentris..saya cuman berekspresi sebagai orang Jawa..saya lahir dan dibesar di Jawa..diperintah Tuhan jadi orang Jawa...maka saya mencintai dan mendalami budaya saya..siapa bilang Jawa itu tidak Islam..kalau saya ayam saya nggak akan jadi kambing..kalau anda kucing jangan meng-anjing-anjing-kan diri..Kita memang disuruh Bhineka (berbeda-beda) kok..!

" Banyak orang salah kaprah menyebut Cak Nun sebagai penganut kejawen. Kejawen ndasmu... 'Software' Cak Nun lebih canggih karena laku tirakat luar biasa yang dilakukan sejak kecil. (Laku tirakat yang tidak bertujuan untuk menguasai ilmu hitam koyok mbahmu mbiyen). Sehingga beliau waskito, mempunyai sidik paningal, mempunyai pandangan yang tajam dan jernih soal kehidupan.

Little bit wagu kalau ada orang Jawa (atau Indonesia) yang malah membangga-mbanggakan budaya Arab atau Barat. Benci kebaya tapi nggak ngasih solusi bagaimana kebaya bisa Islami. Ingat : Jowo digowo, Arab digarap dan Barat diruwat.

BEBERAPA tahun belakangan marak ‘SEDEKAH AJAIB’ yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad ‘nganu’. Cak Nun hanya mengingatkan, “SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki & kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu!

Kalau Anda mengharapkan kembalian berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang! Paham?”
Beliau tidak mengecam juga, lha wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik! Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Tuhan jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh!

Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Naik haji/umroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik! Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya.

Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : “kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan ridho sama saya.” Malah keikhlasan seperti ini yang langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.
Tapi kalau kita yang ditimpa sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : “Ya Tuhan kenapa saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli mobil, aku salah apa sih..!???” Waaahh…, malaikat langsung gregeten, nampar mukamu : “Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu ya…!!!”

Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.

Cak Nun mengingatkan, usahakan berbuat baik jangan sampai orang tahu. Kalau bisa jangan sampai orang tahu kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita sholat (walau itu nggak mungkin). Pokoknya lakukan saja apa yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang-Nya, titik! Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan, tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung, sudah nggak perduli dengan iming-iming imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pd kita.

Motong rambut atau kuku nggak harus nunggu hari Jum’at. Lha wong paling pingin ML aja kok ya harus nunggu malam Jum’at, Ni gimana sih? Itulah kita, tarafnya masih kemaruk (serakah) pahala. Nggak ada pahala, nggak ibadah. Ini jangan diartikan meremehkan Sunnah Rosul. Pikir sendiri!

“Surga itu nggak penting..!” kata Cak Nun suatu kali. Tuhan memberi bias yang bernama surga dan neraka. Tapi kebanyakan manusia hanya kepincut pada surga. Akhirnya mereka beribadah tidak fokus kepada Tuhan. Kebanyakan kita beribadah karena ingin surga dan takut pada neraka. Kelak kalau kita berada di surga, bakalan dicueki oleh Tuhan. Karena dulu sewaktu di dunia cuma mencari surga, nggak pernah mencari Tuhan. Kalau kita mencari surga belum tentu mendapatkan Tuhan. Tapi kalau kita mencari Tuhan otomatis mendapatkan surga. Kalau nggak dikasih surga, terus kita kost dimana???
“Cukup sudah, jangan nambah file di kepalamu tentang surga dan neraka. Fokuskan dirimu hanya pada Tuhan. Karena sebenarnya orang yang berada di surga adalah orang yang mencari Tuhan. Dzat yang sangat layak dicintai di atas segala makhluk dan alam semesta…

Semoga menginspirasi

Sumber Emha Ainun Nadjib

Thursday, 14 April 2016

The Billionare



Itthipat Kulapongvanich  atau biasa dipanggil “Top” menempuh jalan yang cukup berani yaitu dengan putus sekolah dan kuliah kemudian beralih menjadi seorang penjual kacang (chestnut) di dalam sebuah mall pada umur 17 tahun yang kemudian ia menemukan peluang dengan memproduksi makanan ringan berbahan dasar rumput laut yang tidak asing lagi yaitu “Tao Kae Noi” dan kemudian memasarkan produknya ke sebuah supermarket modern  yang cukup terkenal yaitu 7-Eleven.

Beginilah kisah lengkapnya...

Pada Awalnya yaitu tahun 2004, Top kecanduan sebuah game online yang membuat ia menelelantarkan pendidikannya. Dalam game tersebut dia dalami untuk  mendapatkan senjata dan  kemudian di jual pada user lain,bahkan ada yang berani membeli mahal senjata pada game tersebut. Top mampu menghasilkan uang sebesar 400.000 Baht atau sebesar 150 juta rupiah dari game online tersebut yang kemudian ia belikan mobil. Karena hobinya dalam bermain game online , ia sangat menyepelekan sekolahnya sehingga tidak di terima di Universitas Negeri,sampai akhirnya akun gamenya di banned atau di tutup oleh pemilik game online karena ia di nilai melakukan penjualan senjata secara ilegal di game tersebut.

Lalu ia beralih usaha menjadi penjual dvd player,kemudian ia membeli banyak dvd palyer pada seorang agen,namun ternyata dvd player yang dibeli tersebut bajakan dan iapun protes pada agen tersebut tapi uangnya tidak bisa kembali lagi.

Disinilah ia berusaha untuk mendapatkan jenis usaha yang baru dan beralih menjadi penjual kacang (chestnut) di mall yang sedang menjadi trend di Thailand. Ia menginvestasikan seluruh uang yang ia hasilkan dalam game online ke dalam bisnis kacang tersebut.

Satu tahun kemudian, keluarga Top mengalami sebuah masalah buruk yaitu Ayah dari Top mengalami kebangkrutan sebesar 40 Juta Baht karena sebuah bad investment. Saat itu seluruh keluarga Top memutuskan untuk pergi atau migrasi ke negara Cina secara permanen untuk menghindari kreditor. Namun Top menolak untuk  ikut dengan keluarganya ke Cina dan tetap tinggal di Thailand untuk melanjutkan bisnisnya di sana. Meskipun banyak sekali halangan dan tantangan yang datang, Top tidak pernah menyerah dan terus mencari cara dan berkembang untuk mengatasi semua masalah-masalah tersebut. Usaha kacang (chestnut) yang ia dirikan terus berkembang dan dapat menghasilkan pendapatan sebesar 300.000 Baht atau 120 juta rupiah per bulan. Namun kemudian Tesco management (manajemen di mall tersebut) memutuskan untuk melarang penggunaan mesin panggang untuk kacang tersebut di dalam mall karena membuat atap mall tersebut menjadi sangat kotor. Karena hal itu sales dari penjualan kacang chestnut tersebut pun hancur dan merosot tajam.Top sangat putus asa sangat itu terlebih memikirkan kondisi keluarganya yang mengalami kebangkrutan.

Pada umur 19 tahun Top mendapatkan sebuah ide saat kekasih atau pacarnya menawarkan sebuah makanan ringan berupa rumput laut kering. Ia merasa makanan tersebut sangat enak dan cukup laris di pasaran , namun belum ada satu orang pun yang mencoba membuat produk tersebut secara retail, melainkan masih sebuah “wholesale” dengan kemasan yang jelek. Akhirnya ia mencoba untuk memulai bisnis makanan ringan berbahan dasar rumput laut tersebut dengan menjual semua harta dan aset terakhir yang ia miliki seperti mobil, komputer, dan mesin pemanggang kacang yang ia punya. Dengan uang terakhir yang ia miliki, ia membeli bahan baku yaitu rumput laut dalam jumlah yang sangat banyak. Namun halangannya tidak berakhir sampai disana, sampai bahan baku yang terakhir Top masih tidak dapat menemukan rasa yang enak untuk makanan ringannya tersebut.
Hingga suatu saat ada sebuah insiden yang membuat Top menemukkan rasa terbaik dari makanan ringan yang ia buat tersebut, yaitu rumput lautnya tidak sengaja terkena air dan terfermentasi yang justru membuatnya enak setelah digoreng. Lalu ia memasarkan produknya ke sebuah supermarket moderen  terkenal yaitu 7-Eleven.
Tidak sampai disini ternyata 7 Eleven menerapkan standart yang tinggi yaitu harus mempunyai pabrik sendiri dan dengan susah payah semua dapat terpenuhi.Untungnya masih ada sebuah kantor kecil milik keluarganya yang kemudian ia buat menjadi pabrik kecil.

Beberapa bulan kemudian produk yang diberi nama Tao Kae Noi yang berarti “little rich man” itu sukses menjadi sebuah best selling produk dan dijual di lebih dari 3000 cabang 7-Eleven termasuk di Indonesia.
Dalam 2 tahun Top dapat melunasi hutang ayahnya sebesar 40 juta Baht atau sekitar 15 Milliar rupiah. Saat ini Top menjadi seorang entrepreneur muda paling kaya di Thailand dengan harta sebesar  $ 33.000.000 (440 Milliar rupiah)

Trik bisnis yang bisa di pelajari dari kisah ini adalah
  • Inspirasi bisa didapatkan dimana saja, dipasar tradisional pun bisa.
  • Pasarkan product dgn menitipkan ditoko yang sudah menggurita, minimarket misalnya.
  • Apapun nama product, se-ndeso apapun namanya, kemasan product yang ‘berbicara’.
  • Survey, tiru, menggabungkan kreasi, mencoba terus adalah jalan inovasi.
  • Mencoba dengan memulai, bukan banyak mikir.

Kisahnya diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film apik yang berjudul The Billionare

Semoga menginspirasi

Disadur dari berbagai sumber